Improving Quality Of Life

Visitor 16.444

Hits 346

Online 1

KATALOG KARYA
2013.4264 - 134.FAD
Berita - Inspirasi © 2013-02-01 : 22:41:34 (4114 hari -03:42:20 lalu)
The Power to be your best ternyata tak ku duga, di sini mulai cerita
KRONOLOGIS KARYA » RAGAM ETNIS & BAHASA DI PULAU BONERATE SIMBOLKAN KEHIDUPAN BHINEKA TUNGGAL IKA ± Berita - Inspirasi © fadly. Posted : 2013-02-01 : 22:41:34 (4114 hari -03:42:20 lalu) HITS : 1844 lyrict-lagu-pilihan-lama () Editor
RESENSI : Keragaman suku, etnis, dan budaya nusantara, serasa kian sempurna dengan hadirnya kultur kehidupan masyarakat Pulau Bonerate, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan.
Keragaman suku, etnis, dan budaya nusantara, serasa kian sempurna dengan hadirnya kultur kehidupan masyarakat Pulau Bonerate, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan.
Pulau terluar di belahan Bumi Tanadoang ini didiami oleh kultur masyarakat yang berasal dari tiga suku berbeda yakni : Suku Bonerate sebagai penduduk asli, Suku Bugis Bulukumba dan suku Gowa.
Dimana, rata-rata mereka merupakan warga pendatang dari luar daerah yang memilih pulau Bonerate sebagai tempat untuk mengadu peruntungan. Baik, sebagai seorang tenaga PNSD, maupun, sebagai seorang nelayan.
Daerah yang terdiri dari kawasan pesisir pantai tersebut juga turut didiami oleh masyarakat asal Pulau Kayuadi, masyarakat ibukota Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, Dusun Barang-Barang, Desa Laiyolo, Kecamatan Bontosikuyu, sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan dari wilayah kecamatan daratan, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Masyarakat asal Dusun Barang-Barang, dan Kayuadi, rata-rata tinggal berdiam, di Desa Komba-Komba. Sedangkan, masyarakat dari Ibukota Benteng suku Bugis Bulukumba, dan Gowa, tinggal menyebar hampir di seluruh pelosok wilayah Kecamatan Pasimarannu.
Kebanyakan diantara mereka adalah kalangan tenaga pegawai negeri sipil daerah atau tenaga pegawai tidak tetap yang berprofesi sebagai tenaga pengajar, dr puskesmas, suster, bidan, pegawai kecamatan, satuan polisi pamong praja, petugas UPT Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika, petugas lampu mercusuar dan aparat kepolisian yang mendapat penugasan di wilayah itu.
Namun dalam perkembangannya, tak sedikit pula penduduk pendatang yang kemudian menikah dan sampai beranak cucu di Pulau Bonerate. Sehingga dengan sendirimya, terjadilah perkawinan silang antara penduduk asli dengan penduduk dari luar daerah berstatus pendatang.
Tak heran, bila kehidupan keseharian masyarakat di pulau ini terkadang harus diwarnai oleh keragaman bahasa daerah. Bermula dari bahasa Bonerate, bahasa Laiyolo, bahasa Bugis Bulukumba, bahasa Selayar dan bahasa Indonesia, sebagai bahasa persatuan.
Pasalnya, masyarakat Pulau Bonerate akan lebih mudah diajak berinteraksi dan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa persatuan. Mengingat, bahasa penduduk asli di pulau tersebut, sulit untuk dipahami oleh warga pendatang.
Dibutuhkan waktu berbulan-bulan sampai bertahu-tahun, untuk bisa beradaptasi, memahami dan menggunakan bahasa asli Bonerate yang acap kali diistilahkan dengan bahasa burung-burung atau yang dalam dialek bahasa Selayar, lebih sering disebut bahasa “jangan-jangan”.
Sementara, bahasa Laiyolo dan bahasa Kayuadi, lebih cenderung digunakan oleh masyarakat di Desa Komba-Komba. (fadly syarif)

Share


Sulawesi-Selatan, 2013-02-01 : 22:41:34
Salam Hormat
Fadly Sang Jurnalis

Fadly Sang Jurnalis mulai gabung sejak tepatnya Senin, 2011-10-03 12:12:28. Fadly Sang Jurnalis dilahirkan di Bulukumba mempunyai motto MERAH PUTIH JIWA RAGA KU
Berita : 85 Karya
Puisi : 8 Karya
Laporan : 2 Karya
Cerita Bersambung : 4 Karya
Total : 99 Karya Tulis


DAFTAR KARYA TULIS Fadly Sang Jurnalis


Isi Komentar Ragam Etnis & Bahasa di Pulau Bonerate Simbolkan Kehidupan Bhineka Tunggal Ika 4264
Nama / NameEmail
Komentar / Comment
BACK




ATAU berikan Komentar mu untuk karya Ragam Etnis & Bahasa di Pulau Bonerate Simbolkan Kehidupan Bhineka Tunggal Ika 4264 di Facebook



Terimakasih
KASTIL CINTA KU ,



CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Jika ingin mengali sumur, galilah sampai menemukan air
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti