Improving Quality Of Life

Visitor 15.764

Hits 423

Online 3

KATALOG KARYA
2011.424 - 30.DEW
Filsafat - Keimanan © 2011-02-05 : 16:08:09 (4822 hari -04:56:07 lalu)
The Power to be your best ternyata tak ku duga, di sini mulai cerita
KRONOLOGIS KARYA » PERUSAK AMAL SHALEH ± Filsafat - Keimanan © Dewi. Posted : 2011-02-05 : 16:08:09 (4822 hari -04:56:07 lalu) HITS : 2262 lyrict-lagu-pilihan-lama kumpulan puisi mutiarasukma23
RESENSI : AMALsalehmerupakanpadanankeimanan.Amalsalehsebagaibentukkebaikandankebajikankepadasesamamanusia(hablumminannas).SedangkankeimananmerupakanbentukketaatankepadaAllahSWT
AMAL saleh merupakan padanan keimanan. Amal saleh sebagai bentuk kebaikan dan kebajikan kepada sesama manusia (hablum minannas). Sedangkan keimanan merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT (hablum minallah). Kedua unsur ini saling mengisi dan menunjang. Belum lengkap keimanan seseorang bila tidak disertai amal saleh. Belum sempurna amal saleh seseorang bila tidak disertai keimanan kepada Allah SWT. Tunduk patuh kepada aturan dan perintah-Nya.
Keimanan kepada Allah SWT memang bersifat amat pribadi. Nyaris tidak diketahui orang lain. Tapi amal saleh sangat terbuka di depan khalayak. Seseorang yang suka berbuat bajik dan baik, mudah dikenali. Begitu pula seseorang yang suka berbuat jelek dan salah, mudah diketahui.
Karena itu, gangguan terhadap amal saleh, mudah pula dideteksi sejak dini, sehingga dapat dihindarkan. Nabi Muhammad saw. memberi enam kriteria mengenai jenis-jenis sifat atau sikap yang dapat merusak amal saleh (tuhbitul amal) seseorang. Yaitu,
1) Istighalu bi uyubil khalqi. Sibuk mengurus kesalahan orang lain. Semua kesalahan orang lain, sekecil apa pun, diketahui. Tapi kesalahan sendiri, sebesar apa pun, dilupakan. Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak, kata peribahasa. Akibatnya, seseorang atau setiap orang sibuk mencari, mencatat, menggugat dan mempermasalahkan kesalahan orang lain. Sehingga persoalan tak beres-beres. Apalagi jika orang yang bersalah itu tidak mau menerima koreksi dari orang lain yang dianggapnya sama-sama punya kesalahan.
2) Qaswatul qulub, keras hati. Ini akibat dihinggapi anasir-anasir riya, ujub, takabbur dan hasud. Pemilik hati yang berpenyakit itu, sangat menganggu keharmonisan hidup bersama. Sebab selalu ingin menonjolkan diri ingin mendapat pujian (riya), menganggap remeh orang lain (takabbur), merasa hebat sendiri tanpa memerlukan orang lain (ujub), tak suka melihat orang lain punya kelebihan (hasud).
3) Hubbud dunya, cinta dunia. Sangat mementingkan materi, tanpa memedulikan urusan halal dan haram. Yang penting banyak uang, banyak kekayaan. Tanggung jawab di akhirat, bagaimana nanti. Yang penting, ambisi-ambisi duniawi terpenuhi. Sudah kaya raya, ingin mempunyai jabatan pula. Sudah meraih jabatan, ingin berkuasa pula. Begitu terus tak ada ujungnya.
4) Qillatul haya, tak punya rasa malu. Berbuat apa saja, termasuk melanggar hukum dan norma, acuh tak acuh saja. Korupsi, kolusi, nepotisme, dilakukan terang-terangan. Berbohong, manipulasi, menyembunyikan kebenaran, sudah menjadi kebiasaan. Berbuat mesum dan merusak etika tata krama, tanpa tedeng aling-aling. Berbagai alasan disediakan untuk melegitimasi hal-hal itu. Tapi semuanya tetap mengacu kepada ketiadaan rasa malu.
5) Thulul amal, panjang angan-angan. Mengumbar ambisi dan rencana tanpa ditunjang kesiapan perangkat yang memadai. Hanya mengandalkan fantasi dan untung-untungan. Siapa tahu ada invisible hand yang tiba-tiba datang mengulurkan bantuan untuk mewujudkan semua khayalan. Di tengah situasi dan kondisi hukum yang rancu, keadilan tidak merata, dan kejujuran hanya sebatas omong kosong, mungkin saja perilaku gambling dapat mendatangkan hasil di luar dugaan.
6) Dzalimu la yantahi, berbuat zalim tanpa henti. Dzalimu li nafsi (zalim kepada diri sendiri), yaitu merusak hak dan kewajiban diri sendiri sebagai hamba Allah SWT yang harus taat menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dzalimu lil insan, zalim kepada sesama manusia, selalu berbuat hal-hal yang merugikan orang lain. Dzalimu lillahi ta’ala, zalim kepada Allah SWT, membangkang kepada segala perintah-Nya untuk berbuat baik dan benar, serta melanggar larangan-Nya untuk menjauhi segala yang diharamkan. Sikap zalim terus-menerus ini, akan menjadi sumber bencana kehancuran tatanan hidup manusia dan kemanusiaan yang menyeluruh. Q.S. Yunus:13 menyatakan, kehancuran umat terdahulu disebabkan mereka terbiasa berbuat zalim.
Dengan mengenali enam jenis perusak amal saleh di atas, mudah-mudahan kita terhindar dari segala kerugian, baik di dunia maupun di akhirat. Wallahu a’lam.***
Penulis, seorang santri di Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut.

Share


, 2011-02-05 : 16:08:09
Salam Hormat
Lestari Dewi

Lestari Dewi mulai gabung sejak tepatnya Kamis, 2011-01-20 08:56:54. Lestari Dewi mempunyai motto
Kisah Nyata khusus Privacy : 1 Karya
Filsafat : 2 Karya
Puisi : 2 Karya
Berita : 1 Karya
Surat dari Hati : 1 Karya
Total : 7 Karya Tulis


DAFTAR KARYA TULIS Lestari Dewi


Isi Komentar PERUSAK AMAL SHALEH 424
Nama / NameEmail
Komentar / Comment
BACK




ATAU berikan Komentar mu untuk karya PERUSAK AMAL SHALEH 424 di Facebook



Terimakasih
KASTIL CINTA KU ,



CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Kehidupan ini tidak seindah yang kamu bayangkan, tetapi tidak juga seburuk yang kamu pikirkan
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti