suatu senja kita di taman
kita berbincang berbagi rasa
sesekali aku lekat menatapmu
begitu pula engkau padaku
entah mengapa aku tak mengerti
di tiap tatapku padamu aku tak karuan
hati bergetar jantung berdetak kencang
rasa berkecamuk tanya bersesak di benak
sesaat aku berpaling darimu
lalu kembali aku menatapmu
tatapmu padaku masih tetap sama
tatapan mempesona penuh makna
kini aku duduk sendiri di taman
mata terpejam mengenang tatapmu
betapa aku merindumu ingin bertemu
duhai pemilik tatap mata nan syahdu