srikandi dalam hening
bisu hilir kelu pun meruang lebar,
koreksi terhapus sesaat kontras terbilang.
membisu,
berlarih-larih elastis tersabar.
tiung mawar memburai bahagia,
itulah kau,
gadis belia bertudung merah.
mungkin problem,
ketara pada lugu,
saat dosa harus tergapai,
tiada terhindar,
bekunya akan menjadi sebuah titik,
srikandi,
dalam hening ku menjelma,
di ujung lamun sebuah pintu,
terbuka bayang semata.
apakah kamu adalah dia ?
sandiwara itu,
hanya sebagai penarik pahala,
hingga cibir mencium wanginya.
mungkinkah ?
dengus bumi,
terasa begetar ditelapak kaki.
kontan tertunaikan,
mengeja keringat yang datang silih berganti.
peluh ini keringat saksi,
sebagai kernyit berbekas yang hampir mengkerutkan dahi.
antara kau dan aku,
sebagai panggung cerminan sekilas masa lalu.
tiada yang sempurna,
ini hanya busur,
membidik nyawa,
dengan kejut jutaan tangisan.
salah,
bukan rasa dipendam dibalik jeruji besi,
namun hatinya !
yang sangat terlalu mencintai.
terlepas mirip,
sesaat rindu tak kunjung tiba.
~pangerancinta~2012