|
Berbeda dengan pagelaran budaya pangaru yang biasanya ditampilkan di tingkat Kabupaten untuk menyambut tamu-tamu kebesaran daerah. Budaya pangaru di Desa Sambali, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar digelar sebagai simbol rasa kesyukuran masyarakat setempat, setelah rampungnya pembangunan bak penampungan air bersih yang merupakan kebutuhan vital sehari-hari masyarakat di wilayah pemekaran Desa Bonea tersebut.
Atraksi pangaru atau yang bagi masyarakat lokal, lebih akrab disebut “Honaria Pangaru”, biasanya digelar dalam rangka menyemarakkan upacara pesta tahunan, setelah dilaksanakannya, atraksi adu kuda di pesisir pantai Desa Sambali.
Sebelum atraksi dimulai, para pelaku pangaru akan terlebih dahulu berjalan kaki mengelilingi perkampungan sampai di ujung pantai Desa Sambali sembari memainkan alat musik gendang, pui’-pui’ dan gong dengan diiringi oleh langkah enam orang dayang-dayang berpakaian adat yang berasal dari titisan Desa Sambali.
Setelah itu, barulah mereka kembali ke areal lapangan, tempat di mana, atraksi pangaru akan digelar. Memasuki lokasi permainan, enam orang pemegang alat musik akan serempak memainkan peran mereka masing-masing pertanda atraksi akan segera dimulai.
Pada saat bersamaan, enam orang gadis titisan Desa Sambali berpakaian adat lengkap, akan memasuki arena atraksi, sembari melemparkan bunga kepada lima orang pelaku pangaru berpakaian hitam-hitam.
Barulah, sang punggawa ikut memasuki arena dengan mulut berkomat-kamit membaca mantera kekebalan untuk para pelaku pangaru. Usai membaca mantera, punggawa kemudian mulai memasang kuda-kuda dan mencabut badik, sambil menantikan lawan memasuki arena atraksi pangaru sebagai simbol permainan awal telah dimulai.
Usai dibuka oleh sang punggawa, enam orang pelaku pangaru berpakaian hitam akan ikut memasuki arena permainan, sambil memberikan penghormatan kepada para tamu-tamu undangan dan penonton yang berada di sekitarnya, dibawah iringan musik gendang, rebana, dan gong.
Sejurus kemudian, para pelaku pangaru pun mulai menghunus badik dan mengarahkan tusukan ke arah tubuh lawan mereka masing-masing. Bersamaan dengan mulai dilayangkannya badik ke udara, penonton di sekitar arena akan bersorak-sorai memberikan semangat dan up lose kepada para pelaku pangaru. Bahkan, tidak jarang pula, penonton akan ikut melompat memasuki arena permainan, dengan badik terhunus di tangan.
Meski demikian, penonton yang diperkenankan memasuki arena atraksi tetap dibatasi, hanya untuk putra Desa Sambali yang sudah memiliki pengalaman menjadi pelaku pangaru, dengan bekal ilmu kekebalan.
Mengingat, tidak sedikit pelaku pangaru yang terkadang harus menderita luka sabetan benda tajam, atau bahkan sampai meninggal dunia, disebabkan karena minimnya ilmu kekebalan tubuh yang mereka miliki.
Sulawesi-Selatan, 2011-11-05 : 16:26:11 Salam Hormat Fadly Sang Jurnalis
Fadly Sang Jurnalis mulai gabung sejak tepatnya Senin, 2011-10-03 12:12:28. Fadly Sang Jurnalis dilahirkan di Bulukumba mempunyai motto MERAH PUTIH JIWA RAGA KU
Berita : 85 Karya Puisi : 8 Karya Laporan : 2 Karya Cerita Bersambung : 4 Karya Total : 99 Karya Tulis
DAFTAR KARYA TULIS Fadly Sang Jurnalis
Isi Komentar Keanekaragaman Budaya Pulau Bonerate 2831
BACK
ATAU berikan Komentar mu untuk karya Keanekaragaman Budaya Pulau Bonerate 2831 di Facebook
Terimakasih KASTIL CINTA KU ,
CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Orang sukses tidak meremehkan hal kecil
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti
|
|