|
~ada tangis dalam senyum beningnya~ tertawa, tersimpul gemulai parasnya. lesung pipit membentuk, se elok kerling rengut alisnya. gemilap kemilau hati yg tersalur, tersadur tema, sebuah fikiran yang membelenggu gelisah. tangis bercampur luluh, senyum menggerai kalut terpetik sabar. oh,cahaya keningku. membalut gendala,yang kufikir sebentar. ternyata,datang berduyun, memanja tiang untuk bersandar. terpetik seikat kembang, bunga bunga bermekar, berjatuhan kelopak wamar. giat mengtahta, ketika getas mudah tersentuh. tak bisa menghindar, dari uji keramahan hati. kendi ini penuh,,, hampir terpecah, menjadi tulang punggung, gundah berserak. ada tangis dalam senyum beningku, tak mampu berbuat apa, ketika ku mencoba menjadi lembayung, hanya perih, ketika telapak ini menutup, hanya sakit,mendengar, ketika kaki ini tak mudah melangkah. sekiranya dia tau, akupun merapuh, akankah, dia masih memeluk. tentu tidak, dia akan mencari payung yang lain. sebagai tempatnya berteduh, meninggalkanku... sebagai sebatang tangkai yang lengkung. ku cipta,tangis dibalik senyum beningku. agar dia tahu, kalau punggung ini sudahlah terbungkuk.tenanglah.... masih ada senyum di titik nadir ku.untuk ihlas menyambutmu dengan kasih.
~pangerancinta~2011
Jawa Barat, 2011-11-02 : 11:36:30 Salam Hormat Puisi Pangeran Cinta
Puisi Pangeran Cinta mulai gabung sejak tepatnya Senin, 2011-10-10 10:51:41. Puisi Pangeran Cinta dilahirkan di Bogor mempunyai motto Tak gentar dalam mengukir disaat cinta memang tertulis
Sajak : 19 Karya Puisi : 99 Karya Kisah Nyata khusus Privacy : 1 Karya Cerita Bersambung : 4 Karya Total : 123 Karya Tulis
DAFTAR KARYA TULIS Puisi Pangeran Cinta
Isi Komentar Ada Tangis Di Senyumnya 2798
BACK
ATAU berikan Komentar mu untuk karya Ada Tangis Di Senyumnya 2798 di Facebook
Terimakasih KASTIL CINTA KU ,
CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Hari ini adalah hari baru dalam kehidupanku. Aku berjanji akan memulai tahun ini dengan semangat perjuangan yang baru.
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti
|
|