Improving Quality Of Life

Visitor 15.828

Hits 471

Online 6

KATALOG KARYA
2011.2451 - 134.FAD
Cerita Bersambung - Cinta © 2011-10-04 : 14:01:21 (4582 hari -01:26:50 lalu)
The Power to be your best ternyata tak ku duga, di sini mulai cerita
KRONOLOGIS KARYA » TENTANG RASA BAG_1 ± Cerita Bersambung - Cinta © fadly. Posted : 2011-10-04 : 14:01:21 (4582 hari -01:26:50 lalu) HITS : 2035 lyrict-lagu-pilihan-lama Allah Sulis (2601) kumpulan puisi mutiarasukma29
RESENSI : byJannatunMawaddah

150%;font-family:"times=""new=""roman","serif";mso-fareast-font-family:calibri;=""mso-fareast-theme-font:minor-latin;mso-ansi-language:en-us;mso-fareast-language:=""en-us;mso-bidi-language:ar-sa"="">Pukul10.....
Terhitungmshpagimemang,namunteriknyasinarmentarisudahmampumenggelapkanyg
by Jannatun Mawaddah

Pukul 10.....
Terhitung msh pagi memang, namun teriknya sinar mentari sudah mampu menggelapkan yg putih dan menggosongkan yg hitam.  Cuaca yg membuat gerah dan rencananya yg dipastikan batal sebenarnya membuatnya malas kemana-mana.  Namun, sebagai tetangga yg baik, mendengar tetangganya sakit, gadis itu pun mau juga menjenguknya. Toh rumah tetangganya juga tepat di samping rumahnya. Tak butuh banyak tenaga untuk sampai ke sana.  Maka disanalah dia, di depan pintu rumah : "Assalamualaikum, Bunda", sapanya pada wanita paruh baya yg tengah sibuk mencatat resep yg didemokan di TV.

"Waalaikumsalam", balasnya tanpa menoleh, tak hendak tertinggal satu bahan pun u/ resepnya.

"Aga dimana Bun?!" Wanita itu tak menjawab, hanya tangan kirinya saja yg diangkat menunjuk ke arah halaman belakang.

Sadar telah mengganggu ketentraman Bunda, dia bergegas ke tempat yg telah ditunjukkan. Di sana, dia menemukan Aga tengah berbaring di atas sebuah bangku panjang di samping kolam renang.
Layaknya seorang model untuk iklan susu penambah nutrisi khusus cowok, bertelanjang dada, menantang matahari, memamerkan otot-otot perutnya yg memang terlihat kencang. Matanya tertutup, namun Zee tahu, cowok itu tidak tidur.

"Kata Bunda kamu lagi sakit. Trus ngapain berjemur di sini?!", tanya gadis itu. Dia berdiri di samping Aga, berkacak pinggang. Tak ada reaksi.
"Ga!", nyaris berteriak, tak sabar menunggu respon cowok di hadapannya.

"Hobby banget ganggu orang". Datar, tanpa membuka mata.

"Aku berniat baik mau menjenguk kamu", Susah payah Zee menahan emosi supaya tidak mudah terpancing. Sejak dari rumah dia telah menyiapkan hati untuk lebih kebal mengingat kelakuan makhluk di depannya ini yg memang selalu tak terduga.
Membatalkan janji secara sepihak adalah warning bahwa hatinya sedang tidak on pada tempat yg seharusnya.

"Aku nggak pa-pa, nggak perlu dijenguk. Pulang saja". Tetap datar, namun terasa begitu keras menampar ego Zee.

"Iiiiihhhhh....." Zee menghentakkan kaki, gemes. Suntikan kekebalan itu ternyata tak mempan untuk menghadapi orang seperti Aga. Kenal bertahun-tahun dengan cowok itu bukan alasan untuk terbiasa dengan sikap anehnya.  Kadang acuh-tak acuh, cuek, kasar, namun adakalanya begitu perhatian. Moody, mungkin Aga termasuk dalam tipe seperti itu. Dan bisa jadi dia ini sudah dalam tahap kronis, tak tertolong lagi.
Zee kenal dengan Aga sejak 8 tahun lalu. Waktu itu, keluarga Zee baru pindah dari Semarang. Menurut peraturan tak tertulis yang entah siapa pemrakarsanya dan berlaku sejak kapan, tradisi untuk berbasi-basi dengan tetangga baru mutlak adanya.
Maka dua hari setelah kepindahannya, di sanalah mereka, di rumah tetangga samping kanan rumahnya. Membawa serta, Zee, gadis kecilnya yg saat itu baru berusia 12 tahun. Tak ada perbincangan yang dimengerti Zee, semuanya berlalu membosankan yang membawanya bertemu dengan Aga bocah laki-laki tanggung, anak si pemilik rumah, yang usianya setahun di atas Zee.

Pertemuan pertama yang tak bisa dibilang menyenangkan. Pertemuan pertama yang membuat gadis kecil itu tahu bahwa ada orang setakbersahabat Aga. Namun, kenyataan bahwa mereka adalah tetangga terdekat dan bersekolah di tempat yang sama mengharuskan sebuah keakraban pun tak sengaja akhirnya terjalin sampai saat ini.
Akan ada hari dimana Zee mencak-mencak karena gemes mendapati sifat cuek dan tak berperasan Aga. Atau akan ada pula saat dimana Aga emosi, marah-marah tidak jelas, ketika Zee tidak ada saat dia membutuhkannya.

Kebutuhan yang benar-benar membuat Zee merasa diperlakukan tak manusiawi. Bayangkan saja, jika Aga sedang bad mood, cowok itu akan menelponnya tanpa kenal waktu. Bahkan pernah di pagi hari, Zee pun baru saja bangun, tak memberikan kesempatan untuk Zee mandi dulu, Aga memaksanya menemaninya berkeliling dengan Kawasaki Ninjanya, lalu akhirnya berhenti di satu tempat.

Setibanya di tempat itu, dia hanya berbaring, dengan posisi terlentang, dengan kedua tangan menyilang menyangga kepalanya, menutup mata, betah berjam-jam, tak bergerak, tak perduli betapa gondoknya Zee dianggurin, dibiarkan begitu saja.
Seberapa sering pun gadis itu protes, maka yang didapatnya hanyalah tatapan mengintimidasi yang entah menggunakan kekuatan sihir apa selalu berhasil mengunci Zee hanya puas pada desahan nafas panjang.

Dan hari ini pun, sama seperti bad day-nya Aga yang lain, Zee kembali harus menahan geram diperlakukan seperti itu. Sudah bertahun-tahun namun tetap takkan ada kata terbiasa. Gadis itu memutar badan, berniat meninggalkan Aga sendirian. Dia sedikit terlonjak mendapati seseorang berada tepat di depannya. "Kak Arif?!".
Sosok tampan berpostur tegap dengan mata teduh itu tersenyum, "Maaf, kaget ya?!", tanyanya masih memamerkan senyum sempurnanya. Zee menggeleng, kikuk. Reaksi yg selalu muncul ketika berhadapan dengan sosok Arif.

tobe continued ...............


Share


Sulawesi-Selatan, 2011-10-04 : 14:01:21
Salam Hormat
Fadly Sang Jurnalis

Fadly Sang Jurnalis mulai gabung sejak tepatnya Senin, 2011-10-03 12:12:28. Fadly Sang Jurnalis dilahirkan di Bulukumba mempunyai motto MERAH PUTIH JIWA RAGA KU
Berita : 85 Karya
Puisi : 8 Karya
Laporan : 2 Karya
Cerita Bersambung : 4 Karya
Total : 99 Karya Tulis


DAFTAR KARYA TULIS Fadly Sang Jurnalis


Isi Komentar Tentang Rasa bag_1 2451
Nama / NameEmail
Komentar / Comment
BACK




ATAU berikan Komentar mu untuk karya Tentang Rasa bag_1 2451 di Facebook



Terimakasih
KASTIL CINTA KU ,



CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Jika ingin mengali sumur, galilah sampai menemukan air
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti