|
“Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau memberikan kekuasaan kepada
yang Engkau kehendaki dan mencabut kekuasaan kepada yang dikehendaki.
Engkau memuliakan yang Engkau kehendaki dan menghinakan yang Engkau
kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebaikan. Sungguh, Engkau Mahakuasa
atas segala sesuatu.” (QS Ali Imran [3]: 26) Kita harus yakin
bahwa Allah Mahakuasa. Tak ada yang terlepas dari kekuasaan-Nya. Di
‘tangan-Nyalah’ segala sesuatu. Allah Maha mengatur, Allah Maha
berkehendak, Allah yang membuat sesuatu menjadi mulia, dan Allah pula
yang membuat sesuatu menjadi hina. Jika Allah menghendaki sesuatu
terjadi, meskipun sulit menurut kita, maka itu pasti terjadi.
Kepercayaan akan semua ini, dalam Islam dikenal dengan sebutan tawakal.
Semakin kuat kepercayaan ini, maka akan semakin tebal rasa tawakal, dan
akhirnya rasa optimis dalam diri semakin bertambah. Dari rasa tawakal
inilah optimis berawal. Rasa optimis haruslah mengalahkan pesimis yang
bisa menyerang siapa saja. Jika ingin berhasil, kita harus bisa
membangun rasa optimis dalam diri dan kita memulainya dengan memupuk
rasa tawakal kepada Allah. Optimis yang lahir dari tawakal
itulah yang menyebabkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para
khalifah setelahnya bisa memenangkan banyak pertempuran melawan orang
kafir. Dalam berbagai medan peperangan, sebenarnya pasukan muslim selalu
kalah dalam hal jumlah prajurit, fasilitas persenjataan, kelengkapan
medis, dan lain sebagainya. Tetapi sejarah mencatat, kaum muslimin
hampir selalu meraih kemenangan dalam setiap pertempuran. Salah satu
kuncinya adalah optimisme dan keyakinan kepada kekuasaan Allah.
Pernah, kaum Muslimin agak pesimis. Yaitu, saat menghadapi Romawi di
Perang Yarmuk tahun 13 Hijriah. Jumlah prajurit dan perlengkapan senjata
antara dua pasukan sangat tidak berimbang. Pasukan Romawi mencapai
240.000 personel, sedangkan jumlah pasukan Islam tidak sampai 30.000
personel. Melihat hal ini, Panglima Khalid bin Walid, mencoba
membangkitkan rasa optimisme pasukan Islam. Ia berteriak, “Betapa
sedikitnya pasukan Romawi dan betapa banyak pasukan Islam. Banyak dan
sedikit bukan dari jumlah prajurit. Pasukan dianggap banyak jika ia
menang dan sedikit jika ia kalah.” Ketika itu optimisme pasukan Islam bangkit dan akhirnya mampu memporak-porandakan pasukan Romawi. Barakallahu Fikum saudaraku, semoga Allah memberikan kemudahan dan kekuatan bagi saudaraku untuk berdakwah dijalan-Nya..
Sumatra, 2012-03-20 : 10:09:48 Salam Hormat Nata Heriadi
Nata Heriadi mulai gabung sejak tepatnya Rabu, 2012-03-28 07:41:31. Nata Heriadi mempunyai motto
Filsafat : 31 Karya Surat dari Hati : 1 Karya Opini : 1 Karya Resensi : 1 Karya Total : 34 Karya Tulis
DAFTAR KARYA TULIS Nata Heriadi
Isi Komentar OPTIMISME 3543
BACK
ATAU berikan Komentar mu untuk karya OPTIMISME 3543 di Facebook
Terimakasih KASTIL CINTA KU ,
CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Jika kita enggan mengerjakan yang kecil bagaimana mungkin bisa menjadi besar?
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti
|
|