|
salam manis yg sedang terdiam. merenung selalu, bertanya tentang kabar yg bergerak sealur puisi.
kurang apa tanah yg gersang. membelah kecil membentuk jalan untuk sang semut. telah terurai, satu jembatan pesimis menghangatkan kilas balik. meliukkan dan merapat kembali stelah hujan membanjiri bumi.
jangan sungkan,sayang. tuk beranjak menjadi yg terpilah jangan ragu,sayang tuk menyambut sekawan camar yg sedang merayu.
tetap ku kulum senyumku. untuk semua bintang bersinar. walau hanya selewat, setipis gundahmu yg sedang terendam.
aku mengerti, tepi batas ini,alamat cinta tak ditemukan kerlipnya bak pelangi, membias tak bisa tersentuh lagi.
hanya bisa dilihat indahnya hanya bisa dinikmati suaranya hanya bisa disyukuri tawanya hanya bisa didengar kicau puisinya
aku mengerti, tepi batas alamat sang cinta hanya merunai satu blok hati yg dianggapnya baik hanya merinai khilafnya yg diharap
aku mengerti, tepi batas ini tak terjal, namun menyakitkan jika tidak tersentuh.
serawak ganyam tercuri hebat oleh pandangan menembus batas harapan cemburu terjadi berlipat kertas tertulis sebuah risau terukir sebuah gelisah terserat sebuah penantian
kunci kunci membias membayang dan terbayang sahutnya terjelang berkata andai selalu terungkap sahutnya terlampiaskan berkata andai separuh harapan
bertanya pada curahan apakah sahut menjadi bubut dlam deritanya bertanya pada gelagat apakah matanya tak kedip menikmat cawan
kunci kunci merajalela, melampiaskan pada sinar2 yg lain padahal, satu sinar didalam hatinya,hanya ada nama dahulu
sungguh,terfikir satu risalah. waktu dan gelombang cinta begitu sama seolah sang penawar adalah serpihan lara yg dulu
sungguh,terfikir satu lampias. waktu menjelma ikrarnya dibalik bambu gelombang menyerupai bingkai, satu sifat yg terlontar dari kekasih yg pernah hilang dan, aku kehilangan, mungkin, suatu instuisi pagi, mengirimnya dalam bentuk yg lain. yang tak kusadari dengan rasa di hati.
mungkin doa yg mirip seperti dahulu, terhatur dari hatinya ada kilas di balik itu, mengapa bungkusan itu menyelam seperti dya. yg dulu kucinta serta ku puja. dan sudah lama tlah hilang terhempas waktu.
ingin ku kultus angin sembilu, membiarkan gerik menjadi takjub serasa jiwa aku ingin lihat sang jelita tertawa ingin jua melihat sang jelita bahagia
tapi tak mampu jika penopang kaki menjadi pilu dan bergetar mengangkat dada
karena dya, kiriman angin sejuk yg terlempar dari surga. pernah ku tepis satu hari, gelombang malam minggu kau serunaikan perih berpura pura suka, berpura pura tawa. pernah satu hari, gelombang sedih yg ku nikmati awal darimu karena kau cinta jujurlah pada diri agar kau tak beban dlam langkahnya
jgan kau pendam seribu bahasa dan kau kunci mati dalam hatimu tuangkan lah, aku dengar suara hati dan jika aku layak untukmu aku pergi menjemputmu kasih aku masih sayang... sungguh aku masih sayang... mohonku pada dosa yang membuatmu menangis. jagalah hatimu ketika ku jauh.
~pangerancinta~2011
Jawa Barat, 2011-10-28 : 12:40:34 Salam Hormat Puisi Pangeran Cinta
Puisi Pangeran Cinta mulai gabung sejak tepatnya Senin, 2011-10-10 10:51:41. Puisi Pangeran Cinta dilahirkan di Bogor mempunyai motto Tak gentar dalam mengukir disaat cinta memang tertulis
Sajak : 19 Karya Puisi : 99 Karya Kisah Nyata khusus Privacy : 1 Karya Cerita Bersambung : 4 Karya Total : 123 Karya Tulis
DAFTAR KARYA TULIS Puisi Pangeran Cinta
Isi Komentar aku masih sayang 2739
BACK
ATAU berikan Komentar mu untuk karya aku masih sayang 2739 di Facebook
Terimakasih KASTIL CINTA KU ,
CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Kesuksesan adalah mengembangkan kekuatan kita, Kegagalan adalah akumulasi dari kelemahan kita.
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti
|
|